Sunday, October 3, 2010

Tariq Bin Ziyad. Harum Namau Terukir


"... seandainya pada hari ini kalian masih tetap sengsara seperti ini, tanpa adanya perubahan yang bererti, nescaya nama baik kalian pasti hilang, rasa gentar yang ada pada hati musuh pula berganti menjadi berani. Oleh itu, pertahankan jiwa kalian. "
Tariq bin Ziyad.

"di belakang kita laut, di depan kita musuh. Kita terpaksa memilih kemenangan ataupun syahid. Dan kita takkan pulang sebelum mencapai matlamat itu!".


Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.

Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang zalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. “Kenapa Andalakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.
Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid. Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul ”Piyam-i Mashriq”: “Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalah kampung halaman kita.”
Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.

Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.

Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.

Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.

Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.

“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan.”
Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.

Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab.”

Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Allah menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Alloh merahmatinya.

Kontribusi oleh ID: Noy (melalui Forum Media Muslim

Al-Azahra

Al-Zahra, sebuah lagi antara Kota – Kota Andalusia

Madinah Al-Zahra selalunya dikaitkan dengan nama Al-Zahrawi, seorang pakar bedah islam yang mencipta ‘forcep’(alat pembedahan ketika bersalin) dan ‘catgut’ (juga alat yang digunakan ketika pembedahan).

Namun, kepentingan kota ini ialah pada keindahan dan keagungan yang disinarkan olehnya walaupun untuk sebentar. Artikel ini bertujuan untuk menarik minat pembaca untuk menyumbang lebih banyak bahan tentang kota ini yang hanya mempunyai sedikit maklumat mengenainya. Al-Zahra dibuka oleh “an-Nasir lidin-Allah”, Abdur Rahman III yang memerintah kota Cordoba dari 921-961M.Bermula dari 936, kota ini dibangunkan dengan perlahan, kebanyakannya dilakukan oleh al-Hakem II (961M – 946M) menjadi sebuah kompleks segiempat sebesar kira-kira 875 ela x 1230 ela yang menempatkan bahagian penempatan dan pentadbiran di dalam lingkukan tembok yang kukuh.
Kota ini mencerminkan sebuah perpaduan perbandaran yang diasaskan oleh benteng yang kukuh dan hireraki yang tersusun dan berfungsi lalu menggambarkan keadaan sosio-ekonomi dan politik komunitinya.

Kawasan kota diatur dalam teres-teres mengarah ke lembah Wadi al Kabir “Guadalquivir” dan menempatkan taman-taman, kolam-kolam air, arked-arked, dewan-dewan dan komplesk perumahan.Teres Utara, terletak paling tinggi menempatkan istana Khalifah yang dipanggil ‘Darul Mulk’ menguasai suasana dan lembah dibawahnya yang ditelusuri sungai-sungai. Kemegahan istana ini menyerlah sehingga ke seluruh Andalusia dan Eropah. Teres Tengah, menempatkan bangunan-bangunan pentadbiran dan istana-istana untuk dif-dif kehormat dari Negara luar dan tetamu-tetamu Khalifah. Bangunan yang terpenting ialah kediaman Perdana Menteri Jaafar al-Mushafi yang menjawat jawatan dari tahun 961M dan dua pusat konvensyen awam; Darul Wuzara “The House of Viziers” dan satu lagi ialah ke selatan, Dewan Utama Khalifah.

Masjid yang dibina di Teres Tengah mencipta rekod dengan binaan selama 48 hari oleh 1000 tukang (Hattstein & Delius, 2000). Kawasan-kawasan lain di kota ini, Teres Bawah, dikhaskan untuk tentera awam dan berkuda dan juga untuk penduduk awam. Kawasan masih belum dikorek sepenuhnya. Al-Zahra menjadi terkenal kerana ketamadunannya yang mendahului zamannya, gaya dan protokolnya ditambah pula dengan dinding-dinding yang dihiasi indah, lantai dan siling bangunan-bangunannya yang ditergambar dalam sekurang-kurangya dua dokumentari sebelum ini.

Ketibaan King Ordono IV dari Leon disambut gah pada 962M. Rekod-rekod sejarah menggambarkan acara ini dan apa yang berlaku pada Raja Kristian itu. Baginda tiba di pintu masuk utama di sebelah Teres Utara berhampitan dengan serambi anjung yang luas. Baginda disambut dengan istiadat diraja lemgkap dengan barisan-barisan tentera dangan seragam perarakan di barisi kerusi-kerusi batu yang menghiasi benteng jalan yang berbukit. Perarakan terus ke arah Darul Wuzara dimana King Ordono dibawa untuk berehat.

Kemudian, baginda dibawa pula berjalan kaki ke Dewan Utama Khalifah dimana Khalifah telah menunggu ketibaanya. Di akhir sambutan, King Ordono kembali ke Darul Wuzara sebelum pulang ke Leon. Sambutan hebat yang kedua dianjurkan oleh Abdul Rahman III untuk Johannes von Gorze, seorang duta paderi dari Maharaja Otto I (962-973M).
Keterangan-keterangan yang direkodkan oleh sejarawan islam begitu banyak, tetapi cukuplah ia digambarkan dalam sajak Ibnu Zaidun (1003M-1070M), terutamanya rangkap berikut: “I have recalled you with longing in al-Zahra, Between limpid horizon and sweet face of earth whilst the breeze languished at sunset, almost diseased with pity for me.”

Kota yang indah ini dimusnahkan dalam peperangan saudara pada 1010M, yang akhirnya menyebabkan kemunculan Kerajaan Taifa. Kemusnahan Madinatul Zahra dan kehilangan dokumen-dokumen membuatkan kerja-kerja menilai sumbangannya pada kaum Muslimin dan Eropah sangat sukar. Namun, ada pendapat yang mengatakan hubungannya dengan Eropah kepada tersebarnya senibina “ladam kuda” (Horseshoe Arch) disamping dari Masjid Cordoba dan juga tersebarnya protocol-protokol istana dan aturan-aturan sambutan diraja. Kesan keseluruhan kota Madinatul Zahra masih memerlukan usaha

Saturday, October 2, 2010

Sejarah AL-Hambra

Netsains.com – Perjalanan jejak islam berlanjut ke kota Granada. Di sini terletak Alhambra, warisan sejarah dunia berdasarkan UNESCO World Heritage Site yang dinobatkan sejak tahun 1984.
Alhambra merupakan kompleks istana dan benteng yang dibangun pada pertengahan abad ke-13 oleh Bani Umayyah di Al-Andalusia, yang berada diperbukitan kota Granada, sekarang di komunitas otonomi Andalusia, Spanyol. Alhambra tidak hanya sebagai bangunan bekas istana raja-raja islam, akan tetapi menjadi bukti sejarah peradaban islam.

Alhambra berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti “yang merah”, atau bentuk lengkapnya adalah Calat Alhambra yang berarti “benteng merah”, yang mencerminkan warna tanah liat merah dari bahan bangunan benteng ini dibuat. Meskipun sebenarnya bangunan dari Alhambra awalnya bercat putih, namun sekarang bangunan terlihat saat ini adalah kemerahan.

Sejarah
Alhambra selesai dibangun menjelang akhir kekuasaan Islam di Spanyol oleh Yusuf I (1333-1353) dan Muhammad V, Sultan Granada (1353-1391). Alhambra merupakan refleksi dari budaya dari hari-hari terakhir Bani Umayyah Granada, tempat di mana seniman dan intelektual muslim berlindung. Alhambra mencampurkan unsur-unsur alami dengan yang buatan manusia, dan merupakan bukti keterampilan tingkat tinggi dari pengrajin Muslim waktu itu.

Awalnya bangunan ini dirancang sebagai kompleks militer, namun kemudian Alhambra dijadikan kediaman dan istana kerajaan islam di Granada pada pertengahan abad ketiga belas, setelah pembentukan kerajaan Bani dan pembangunan istana pertama, oleh raja pendiri Muhammad bin Yusuf ben Nasr, yang lebih dikenal sebagai Alhamar.
Sepanjang abad ketiga belas, keempat belas dan kelima belas, benteng ini diperluas dan penambahan menara pertahanan, yang secara keseluruhan dibagi menjadi dua bagian yaitu area militer atau disebut Alcazaba, dan madinah atau kota pengadilan, dimana Nasrid Palace terletak, tempat raja-raja dan bangsawan menetap.

Penguasa muslim Granada dan Alhambra (ketika itu dipimpin oleh Abu ‘abd-Allah Muhammad XII) menyerah tanpa perlawanan berarti pada tahun 1492, sehingga benteng ini selamat dari serangan Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Castile yang sudah siap pasukan besarnya. Oleh karenanya, kita masih bisa melihat keindahan dan kemegahan dari Alhambra, karena luput dari penghancuran. Setelah dibiarkan rusak dan terbengkalai selama bertahun-tahun, Alhambra “ditemukan kembali” pada abad ke-19. Yang sekarang menjadi salah satu tujuan wisata utama Spanyol dan peninggalan arsitektur Islam yang paling terkenal.

Kompleks Alhambra
Memasuki kawasan Alhambra seakan-akan berada dalam taman firdaus dan membawa kita merasakan kejayaan islam pada masa lampau, serta larut dalam kekaguman bahwa betapa mahakarya ada disini. Kompleks monumen Alhambra ini meliputi beberapa bagian, yakni Charles V Palace, Medina, Alcazaba, Rauda, Nasrid Palace dan Generalife, yang meliputi wilayah sekitar 142.000 meter persegi. Sebelum memasuki Nasrid Palace, terlihat bangunan Charles V Palace mulai dibangun pada tahun 1533 setelah kota Granada diambil oleh Raja Katolik pada tahun 1492. Ini merupakan salah satu proyek-proyek besar kaisar untuk kota Granada. Alhambra menjadi pilihan untuk konstruksi karena adanya ketertarikan raja terhadap peninggalan istana Arab yang indah dan minatnya dalam melestarikan istana tersebut untuk anak cucu. Di seberangnya terdapat Alcazaba yang merupakan benteng dan pemusatan latihan militer kerajaan.

Nasrid Palace merupakan kompleks istana untuk kediaman raja-raja Granada, dan merupakan daya tarik terbesar dari keselurahan kompleks Alhambra. Pembangunannya dimulai oleh pendiri dinasti Alhamar pada abad ketiga belas, meskipun gedung-gedung yang bertahan sampai sekarang umumnya berasal dari abad keempat belas. Untuk keseluruhan objek Alhambra, hanya di Nasrid Palace ini diberikan jadwal masuk, untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung di dalam istana. Meskipun setelah berada di dalam istana tidak dibatasi waktunya.

Terakhir adalah Generalife, merupakan tempat bermain dan bersantainya para bangsawan dan raja-raja. Tempat ini dibuat seperti taman dan air mancur. Asal kata dari Generalife adalah dari bahasa Arab, yakni Yanat- al- Arif artinya kebun arsitek. Yang merupakan symbol bahwa kreasi di dunia ini merupakan dari Allah sebagai arsitek dan pencipta alam semesta.

Seni Islami
Bagi saya, Alhambra merupakan peninggalan seni islam yang luar biasa. Ukiran kaligrafi islam pada batu marmer, ditempelkan pada hampir semua dinding utama istana. Bentuk kolom, muqarnas dan stalaktit pada dekorasi langit-langit, muncul dalam beberapa ruang, dan interior dari semua istana dihiasi dengan tulisan arab dan kaligrafi, yang mempunyai arti tersendiri. Misalnya tulisan “wa la ghalibu illallah” ditulis berulang-ulang di beberapa dinding dan sangat bermotif, yang artinya tidak ada pemenang/kejayaan selain Allah, oleh Zawi ben Zirí, pendiri Banu Nasri. Mungkin bermaksud mengingatkan selalu akan kekuasaan Allah SWT. Kaligrafi arab ini berasal dari, antara lain raja-raja Yusuf, Mohammed V, dan Ismail I.
Dinding-dinding Alhambra yang penuh dengan hiasan kaligrafi merupakan tulisan-tulisan kursif dan kufic. Terdapat pula puisi oleh tiga penyair dari Pengadilan Granada, yakni Ibnu al-Yayyab (1274-1349), Ibn al-Jatib (1313-1375) dan Ibn Zamrak (1333-1393), sekretaris dari kedutaan kerajaan dan perdana menteri. Di antara mereka, Ibnu Zamrak dianggap sebagai yang paling cemerlang dari para penyair dari Alhambra.
Dekorasi dalam istana ini menggambarkan sisa-sisa kekuasaan Moorish di Spanyol dan mengantarkan pada akhir periode besar seni di Granada Andalusia. Ukiran dan gaya baru seni islam ini banyak mempengaruhi berbagai bangunan di Spanyol dan beberapa negara lain.

Penutup
Alhambra merupakan bukti akan kejayaan Islam pada masa lampau di semenanjung Iberia. Di kawasan Andalusia ini pula lahir banyak ilmuwan muslim, sebut saja Al Zahrawi (Abulcasis, ahli bedah modern), Ibn Rushd (Averroes, filsafat), Al Idris (pembuat globe atau bola peta dunia), Al Zarqali (Arzachel, astronom, penemu kalender almanak), dan Ibn Firnas (pembuat cikal bakal pesawat terbang dan parasut, dengan mencoba pertama kali terbang dengan bulu-bulu yang menyerupai sayap). Alhambra juga sekaligus menjadi simbol dan benteng terakhir kekalahan Islam di Spanyol. Banyak yang mensinyalir bahwa kekalahan ini akibat dari sang penguasa sibuk dengan tahta, wanita dan kemewahannya, serta lalai akan umat dan agamanya.

Salam Kenal.

Assalamualaikum...

Kepada semua sabahat, rakan, Ikh/akhawat, saudara mara, adik beradik dan Anak-anak disayangi.

Blog ini saya bangunkan khas untuk mencatat semua pengalaman saya dan Umi kebumi Andalisia, Spanyol. Walaupun kami pergi utk International conference di Madraid tetapi yang menguja-upaya kami kesana adalah tarikan sejarah kegemilangan Islam disana. Sejarah 700 tahun penguasaan Islam dibumi eropah Andalusia yang pernah menjadi tapak pemerintahan Khalifah Islam. Andalusia pernah mencatat banyak sekali sejarah kegemilangannya dalam berbagai bidang. Bagi kami misi ini bukan saja-saja untuk conference dan melancong malah lebih dari itu untuk menyusuri sejarah kegemilangan demi kebangkita umat ini buat kali kedua. Mudah2an semua pengalaman yg kami alami ini akan menjadi pengajaran buat semua. Catatan perjalanan ini saya akan cuba lapurkan sebaik mungkin agar boleh dimanafaat oleh semua.